Kamis, 10 November 2011

Kisah hidup Pastor yang berkantor di Pentagon


P. Donald Rutherford
Para prajurit menghadapi hidup dan mati setiap hari di Irak dan Afghanistan, dan pastor militer di lapangan bersama mereka hari demi hari, demikian seorang pastor Katolik yang berpangkat mayor jenderal.
“Kami memperhatikan orang yang paling membutuhkan pada waktu mereka jauh dari keluarga dan tanah kelahiran mereka,” kata Pastor Donald Rutherford yang menjabat kepala staf Angkatan Darat yang baru untuk korps pastor militer sejak 22 Juli.
Imam Katolik berusi 56 tahun dari Keuskupan Albany, New York, itu dinominasikan untuk jabatan top dan promosi pangkat Brigjen pada Februari setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala sejak November 2007.
“Kita selalu mendengar tentang perang, bukan kemanusiaan,” katanya. “Ketika Anda pergi ke sebuah desa di Afghanistan atau Irak … Anda dapat melihat prajurit yang baik yang sedang menjalankan tugas mereka,” kata Pastor Rutherford dalam sebuah wawancara dengan Catholic News Service di kantornya di Pentagon.
Bulan lalu Presiden Barrack Obama mengumumkan akan menarik semua pasukan AS dari Irak pada akhir tahun, yang menunjukkan bahwa perang berakhir. Lebih dari 4.400 anggota militer AS telah tewas dalam Perang Irak, sekitar 1.800 di Afghanistan.
Karir militer Pastor Rutherford dimulai dengan Tentara ROTC di Kolese Siena yang dikelola Katolik di Loudonville, New York.  Ia lulus tahun 1977 sebagai perwira. Ia tetap berkomitmen pada karier militernya dan masuk seminari. Ia ditahbiskan tahun 1981 dan juga masuk ke Army Reserve.
Setelah uskup mengizinkannya menjadi seorang pastor Angkatan Darat, ia terus aktif sejak tahun 1990.
Jalannya menuju Pentagon sudah termasuk melayani di Perang Teluk Persia, Irak dan Afghanistan. Dia telah bersama Divisi Infantri ke-3, Airborne ke-82, serta unit-unit lain. Dia telah menerima sejumlah penghargaan, termasuk Bintang Perunggu.
“Roh Kudus memiliki selera humor dan saya kira presiden juga demikian,” kata Pastor Rutherford pada pengangkatannya. “Saya benar-benar merasa tersanjung dengan pengangkatan itu. Saya tidak pernah berpikir ini akan terjadi.”
Imam itu berada dalam ancaman bahaya saat ia bertugas di Irak tahun 2005-2006, dan pastor pembantu yang melindungi dirinya masih bersamanya, menjadi stafnya di Pentagon.
Menurut statistik 2010, Angkatan Darat memiliki sekitar 2.900 pastor tentara penuh dan paruh waktu. Diantaranya sekitar 180 imam Katolik, termasuk 99 imam masih aktif. Banyak dari mereka sudah berusia lanjut dan beberapa telah pensiunan.
Dia merasa senang Keuskupan Agung AS untuk pelayanan militer baru-baru ini melaporkan bahwa tahun akademik saat ini, 31 seminaris ingin menjadi pastor militer. Tahun lalu terdapat 23 orang; tahun 2009-2010 ada 12 orang, dan tahun sebelumnya hanya tiga orang.

http://www.cathnewsindonesia.com

 ===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah komentar...